Palembang | Superejatv.com – DPD PDI Perjuangan Provinsi Sumsel menggelar senam SICITA bertempat di Benteng Kuto Besak, Sabtu (11/2/2023).
Kegiatan senam SICITA ini diikuti lebih dari 10 ribu kader PDI Perjuangan Se Sumsel.
Ketua Bidang Luar Negeri DPP PDI Perjuangan, Ahmad Basarah mengatakan, dia hadir ke Palembang Sumsel selama 2 hari ini untuk memenuhi undangan DPD PDI Perjuangan Sumsel yang menyelenggarakan kegiatan hari ulang tahun partai yang ke-50, yang sekaligus dilaksanakan konsolidasi partai yang melibatkan tiga pilar partai se Sumsel.
“Kemarin saya menghadiri rapat konsolidasi pemenangan Pemilu 2024 bersama 17 DPC dan DPD dan fraksi dari DPR RI m, DPRD Provinsi dan DPRD kabupaten kota dan juga kepala daerah dan wakil kepala daerah dari PDIP Perjuangan,” ujarnya.
“Saya menghadiri puncak HUT PDIP Sumsel dengan menyelenggarakan senam SICITA yakni Senam Indonesia Cinta Tanah Air.Kami lakukan hari ini adalah bagian dari konsolidasi partai dalam rangka pemanasan menghadapi kontestasi Pemilu serentak 2024 yang akan datang. Kami menyiapkan seluruh infrastruktur partai mulai dari struktural kader-kader partai yang ada di legislatif, kader-kader partai yang ada di eksekutif dan pada partai untuk merapatkan barisan agar kita dapat kembali mendapatkan simpati rakyat, mandat rakyat dan dipilih rakyat. Sehingga PDIP Perjuangan dapat menang di pileg dan Pilpres 2024 Februari yang akan datang dan juga Pilkada serentak pada November 2024,” tambahnya.
Lebih lanjut Ahmad Basarah menerangkan, PDI Perjuangan diajarkan oleh ibu Megawati Soekarnoputri bukan sekedar partai elektoral. Partai electoral adalah partai yang bekerja hanya saat ada Pemilu saja, saat ada Pilkada saja dan saat ada Pileg dan Pilpres.
“Tapi ibu Megawati mengajarkan kita partai harus bekerja setiap hari. Sebagaimana juga negara bekerja setiap hari. Oleh karena itu tiga pilar partai struktural eksekutif partai, legislatif partai semua harus bekerja dan bukan hanya ngomong dan kerja politik. Tapi bicara kerja kemanusiaan untuk kerja yang lebih komprehensif mulai dari membersihkan daerah aliran sungai, menanam pohon olahraga. Karena mengelola partai kata Bu Megawati itu harus di sama dengan mengelola negara dan yang urusan negara bukan hanya politik tapi juga masyarakat, tentang kemanusiaan,kesehatan, mengatasi stunting, pendidikan, ibu hamil supaya sehat dan lain sebagainya,” tuturnya.
“Atas dasar itu Insya Allah PDIP siap ikut pemilu . Dalam pemilu legislatif kalau putusan MK berubah dari sistem terbuka jadi sistem tertutup maka PDIP siap. Begitupula jika MK menetapkan pileg dengan sistem tertutup maka PDIP juga siap, atau dengan sistem kombinasi atau hybrid antara terbuka dan tertutup lagi-lagi PDI Perjuangan siap. Karena partai ini telah dibina dan digembleng sehingga kader selalu menyiapkan diri dalam setiap momentum politik,” tambah Ahmad Basarah.
Ketika ditanya calon Presiden Indonesia, dia mengungkapkan, seperti yang diputuskan di kongres PDI Prjuangan itu diserahkan hak prerogratif Ketua umum. Dan Ketua umum akan mengumumkan siapa capresnya siapa cawapresnya pada waktu yang dianggap tepat.
“Jadi sampai saat ini belum ada capres definitif, belum ada pasangan , belum ada koalisi. Karena PDI Perjuangan masih akan memanfaatkan waktu untuk mengikuti dinamika politik yang berkembang dan untuk sampai kesimpulannya akan diambil oleh Bu Megawati siapa capres dan cawapresnya. Kenapa demikian karena yang akan dipilih adalah orang yang akan menjadi nahkoda Republik Indonesia yang akan menjadi pemimpin bangsa Indonesia semua golongan semua agama. Sehingga wajarlah kalau ibu Mega sangat berhati-hati penuh pertimbangan dan dengan arif bijaksana memutuskannya pada waktu yang beliau anggap tepat,” paparnya.
Dia menerangkan, karena target menang Pilpres, menang Pileg dan menang Pilkada, oleh karena itu seluruh kader partai harus bekerja setiap hari dan tidak boleh mengurus partai itu sambilan tidak boleh mengurus partai itu iseng-iseng, tidak boleh mengurus partai sekedar menghabiskan waktu.
“Kami mengurus partai adalah bagian dari ibadah, kita untuk menjaga keselamatan bangsa, untuk kemaslahatan masyarakat dan menjaga martabat warga Indonesia dimuka bumi,” katanya.
“Kita ingin punya Presiden Indonesia pengganti Pak Jokowi dapat melanjutkan membumikan Pancasila, melanjutkan pindah ibukota negara ke Kalimantan dan melanjutkan banyak lagi legesi penting. Sehingga pada pertama menampil prestasi kedua menang pileg kita menargetkan akan menambah dari 128 kursi menjadi 158 kursi DPR RI. Untuk Sumsel menambah dari 11 menjadi 17 kursi,” ucapnya.
Sementara itu, Ketua DPD PDI Perjuangan Sumsel Giri Ramanda Kiemas menuturkan, untuk PDI Perjuangan Sumsel pihaknya fokus pemenangan Pileg dan Pilpres.
“Karena kita sampai hari ini belum tahu kursi kita berapa. Makanya kita fokus untuk mendapatkan kursi. Untuk DPR RI dari dua kursi menjadi bertambah menjadi empat kursi, untuk DPRD Sumsel dari 11 kursi menjadi 17 kursi,” katanya.
Giri mengungkapkan, PDI Perjuangan Sumsel memiliki mesin politik partai yang sangat solid.
“Ini harus kita panaskan dengan kegiatan-kegiatan. Struktur kami cukup banyak cukup dan lengkap seluruh kabupaten kota mulai dari DPC, PAC, ranting anak ranting. Kami miliki punya kelebihan karena punya kader-kader yang militan,” katanya.
Sementara itu, Wakil Ketua Bidang Komunikasi Politik DPC PDI Perjuangan Kota Palembang yang juga Wakil Ketua DPRD Palembang sekaligus Ketua BMI Kota Palembang, RM Yusuf Indra Kesuma menuturkan, dari DPC Kota Palembang mengirimkan 5.000 peserta dari struktural partai dari DPC, PAC, ranting,anak ranting. Jadi semua struktural partai bukan masyarakat tapi struktural partai yang memiliki KTA. Dari BMI ada 120 orangnya ikut dari pengurus kota sampai Kecamatan,” katanya.
“Kita berharap kedepan kader PDI Perjuangan tetap solid. PDI Perjuangan bergotong-royong untuk mencapai menang Pilpres, menang pileg dan menang Pilkada,” tandasnya. (DNL)