Palembang | SuperejaTV.com – Seminar Hari Ulang Tahun Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) ke-XXIII mengusung tema “Transformasi Ekonomi Hijau Mendukung Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan” berlangsung Rabu (07/06/23).
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Selatan, Erwin Soeriadimadja dalam sambutannya mengaku bahagia dapat berkontribusi dalam agenda penting tersebut yang melibatkan seluruh Kepala Daerah, Pemerintah Daerah/ Kota se-Indonesia.
“Kami berterima kasih dan apresiasi kepada Bapak dan Ibu semua atas dukungannya, serta kepada para narasumber seminar hari ini.” Ujar Erwin.
Lebih terperinci Erwin membeberkan, momentum pemulihan ekonomi terus berjalan sehingga pertumbuhan ekonomi nasional tumbuh mengesankan tercapai sebesar 5,03% (yoy) pada Triwulan I 2023. Khusus di Sumatera Selatan mencatatkan pertumbuhan ekonomi yang tetap kuat sebesar 5,11% (yoy) pada Triwulan I 2023.
“Sejalan dengan daerah lainnya, Sumatera Selatan berhasil meredam tekanan inflasi dengan pencapaian sebesar 4,27% (yoy) pada bulan April 2023. Dengan perolehan tersebut, Provinsi Sumatera Selatan dapat masuk sebagai salah satu provinsi pengendali inflasi terbaik secara nasional.” Sambung Erwin.
Lebih lanjut diterangkan Erwin, dalam perjalanannya, perkembangan ekonomi dan stabilitas harga tidak terlepas dari beragam tantangan, mulai dari instabilitas ekonomi global, konflik geopolitik yang menyebabkan tekanan perekonomian di banyak negara, tidak terkecuali Indonesia. Termasuk fenomena perubahan iklim yang memicu disrupsi rantai pasok global dan berpotensi risiko terhdp sektor pertanian.
Namun demikian, ketidakpastian harus bisa kita antisipasi sehingga kita bisa tetap memiliki keyakinan tinggi melanjutkan pemulihan ekonomi untuk kesejahteraan masyarakat.
Pertumbuhan ekonomi hijau telah menjadi salah satu strategi global agar kita dapat terus memompa pertumbuhan ekonomi secara berkelanjutan dan mendorong pertumbuhan ekonomi dengan tetap menjaga kualitas lingkungan yang dapat kita wariskan kepada generasi mendatang.
Transformasi ekonomi Indonesia menjadi ekonomi hijau juga merupakan salah satu upaya untuk mendorong Indonesia untuk dapat keluar dari “middle income trap”.
“Ekonomi hijau dalam dokumen perencanaan telah dimasukkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 dengan tiga program prioritas, yaitu peningkatan kualitas lingkungan, peningkatan ketahanan bencana dan perubahan iklim, serta pembangunan rendah karbon.” Kata Erwin.
Dijelaskannya lebih lanjut, terdapat lima sektor penyumbang emisi karbon, yaitu kehutanan dan lahan, pertanian, energi dan transportasi, limbah, serta proses industri dan penggunaan produk. Berbagai kebijakan pun telah disiapkan untuk menanggulangi emisi karbon di berbagai sektor tersebut.
Transformasi ekonomi hijau saat ini juga telah ditandai dengan dukungan green financing baik APBN maupun sektor keuangan. Di sektor keuangan, perbankan bergerak sebagai motor transisi ekonomi hijau. Kebijakan pembiayaan dengan mempertimbangkan emisi dan peningkatan pembiayaan berkelanjutan guna proyek-proyek hijau menjadi relevan untuk terus didorong.
“Bank Indonesia sebagai bank sentral juga turut memberi perhatian terhadap implementasi inisiatif ekonomi hijau antara lain melalui kebijakan makroprudensial, pendalaman pasar keuangan, serta transformasi UMKM hijau.”
Transformasi ekonomi hijau tentunya tidak lepas dari kebijakan pembangunan wilayah perkotaan dengan dukungan dan awareness berbagai pihak untuk kerja bersama dalam membangun ekonomi hijau termasuk dukungan investasinya.
“Kami berharap momen HUT Apeksi dan Seminar Transformasi Ekonomi Hijau dapat menjadi momentum yang mencerahkan langkah kita bersama. Apa yang kita lakukan hari ini tentunya menjadi kebahagiaan ataukesuksesan kemudian hari. Sebagaimana quotes dari BJ Habibie yang menyebutkan Meraih masa depan yang cerah tidak akan didapat dengan mudah, kami harus mau berkorban untuk mendapatkan hal itu.” Harapnya.
Di akhir kata sambutannya, Erwin Soeriadimadja memastikan, ini menjadi semangat kita semua untuk confidence dalam bertransformasi menuju ekonomi hijau, memperkuat pertumbuhan ekonomi secara sustainable dan menjaga kenyamanan masyarakat.
Hadir dalam acara tersebut, Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian, B.A., M.A, Gubernur Sumatera Selatan, Bp. H. Herman Deru, S.H, M.M, Ketua Dewan Pengurus APEKSI, Dr. H. Bima Arya Sugiarto, Seluruh Wali Kota Anggota APEKSI, jajaran Forkopimda Prov Sumsel, Pimpinan Satuan Kerja dan Kepala Perwakilan Bank Indonesia, pimpinan OPD, pimpinan perbankan, akademisi, dan asosiasi usaha.